Senin, 12 November 2012

Istana Balun Sumatera Barat ( Indonesia )

Istana Balun

Untuk melestarikan adat dan budaya di Ranah Minang, tampaknya kita perlu mendukung upaya keluarga terhormat di Minangkabau dalam merawat rumah gadangnya  – yang saat ini semakin terkikis oleh perkembangan zaman.  Tidak banyak lagi keluarga – dalam kedudukan ‘ TRAH ” tertentu yang mampu mempertahankan kedudukan dan status sosialnya dimasa lalu untuk masa kini..
Mereka menyebut rumah ini ” ISTANA BALUN”. Istana yang berbentuk rumah gadang, atap bagonjong, ini terletak di Jorong Balun, kecamatan Koto Parik Gadang . Dinding luar berukiran yang didominasi warna merah hijau dan kuning. Perhatikanlah bangunan rumah gadang ini – tidak simeteris, sehingga bangunan Rumah gadang dengan anjung (tangga) yang menuju ruang dalam rumah terletak tidak tepat di tengah, tetapi berada agak lebih ke kiri bangunan. Itulah berbagai macam model rumah gadang yang ada di Ranah Bundokanduang.
Saat ini, rumah tersebut di rawat oleh Ibu Ros ( Putri Ros Dewi Balun) . Ia adalah generasi ke 16 dari Rajo Balun, Daulat yang dipertuan Tuanku Rajo Bagindo, Raja adat, salah satu dari Raja Nan Empat di Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu.
Puti Ros – demikian ia dipanggil, menjelaskan bahwa sesuai dengan sistem pemerintahan yang dianut di wilayah ini, maka kepemimpinan dalam struktur ” Rajo Nan Ampek , bahwa dalam sistem kerajaan ini -  terdapat raja yang mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda, mereka adalah:
  1. Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sultan Besar Tuanku Rajo Disambah (Rajo Daulat/Rajo Alam).
  2. Tuanku Rajo Bagindo ( Rajo adat)
  3. Tuanku Rajo Malenggang
  4. Tuanku Rajo Batuah
Rumah gadang ini diperkirakan sudah berumur sekitar 600 tahun dan pernah terbakar pada zaman Belanda dulu. Api yang melalap rumah ini segera mati karena bahan bakarnya habis,  namun rumah gadang itu masih tetap utuh. Pada zaman Jepang Rangkiangnya pun pernah sengaja dibakar oleh Jepang.
Dalam istana ini tersimpan bermacam koleksi, ada beberapa peralatan yang merupakan perlengkapan yang digunakan untuk penobatan raja, naskah kuno yang dipamerkan dalam lemari kaca, keramik, serta di anjungan sebelah kiri pintu masuk terdapat kamar yang dijadikan sebagai ruang pamer kamar pengantin.
Naskah Balun yang ada disini merupakan naskah asli, ditulis dengan huruf arab gundul, menurut si empunya rumah -  menunjukkan bahwa terdapat hubungan Pagaruyung dengan Rantau (Sultan Nan Satapan pada abad ke 15 dan 16), serta Struktur Alam Surambi Sungai Pagu.
Koleksi Istana Balun :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar